Kembali

7 Seni Mendapatkan Kebahagiaan – Part 1

Seluruh manusia sepakat tujuan hidup untuk selalu mencari kebahagiaan, bahkan seluruh makhluk menyepakatinya. Namun mereka berbeda-beda dalam cara mendapatkannya. Ada yang menghalalkan segala cara untuknya, ada yang masih mencari dimana letaknya, dan ada yang memaksakan hawa nafsu untuk dianggap sebagai kebahagiaan.

Sebelum kita mencari sesuatu, maka kita perlu tahu dimana letak tempat sesuatu itu.

A. Dimana Letak Kebahagiaan Itu?

Sebagian kita akan menjawab dihati!.. tapi mengapa hati kita selalu berbolak-balik? sekarang sedih, nanti senang, lalu sedih lagi? ya, adapun tempat “merasakan” kebahagiaan adalah hati, tapi dimana sumber kebahagiaan itu?

Kebahagiaan itu berada di langit, berada dekat dengan Allah.
Allah ta’ala berfirman:

{ وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ } 1

Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.

Menjadi dekat dengan Allah adalah  ketenangan dan kelapangan hati. Dan jarak yang kau buat antara Allah, adalah penderitaan dan kesempitan.

Siapa yang menciptakan kebahagiaan? apakah Ia akan memberikannya kepada yang dekat dengan Nya atau yang jauh dari-Nya?

Surga adalah tempat tidak ada kesedihan didalamnya, dimana letak surga yang paling sempurna kebahagiaannya?

Nabi shalallahu alaihi wa salam  bersabda:

فإذا سألتم الله، فاسألوه الفردوس، فإنّه أوسط الجنة وأعلى الجنة -أراه- فوقه عرش الرحمن، ومنه تفجر أنهار الجنة

Jika kalian memohon kepada Allah maka mohonlah surga Firdaus, karena ia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada ‘arys Allah, dan dari surga tersebutlah mengalir sungai sungai surga. 2

Para penghuni surga firdaus, adalah para tetangga Allah, tempat mereka terdekat dengan Allah, maka kebahagiaan merekalah yang paling sempurna.

Setelah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dilanda ujian yang bertubi-tubi ditahun 10 setelah kenabian, dua orang yang dikasihinya wafat, yakni istri Beliau Khadijah dan pamannya Abu Thalib.

Pada tahun-tahun tersebut, cobaan terhadap kaum muslim atas dakwah beliau sedang menjadi-jadi. teror, siksaan dan hujatan seakan datang tak henti-hentinya.

Allah ta’ala menghiburnya dengan me-mi’rajkan Beliau pada tahun ke 11 nya. Tidak lain karena letak kebahagiaan adalah dekat dengan Allah subhanahu wata’ala. 3

B. 7 Seni Rahasia Kebahagiaan

Setelah mengetahui dimana letak sumber kebahagiaan, maka ada beberapa seni untuk mendapatkannya:

1. Gizi rohani

Selama ini kita sibuk memberi gizi tubuh kita, apakah kita tahu bahwa ruh pun butuh diberi gizi?
Jasad diciptakan dari bumi (tanah),

{ وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٖ مِّن طِينٖ } 4

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.

Sedangkan ruh ditiupkan ke dalam jasad oleh Allah. Allah ta’ala berfirman:

{ فَإِذَا سَوَّيۡتُهُۥ وَنَفَخۡتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُواْ لَهُۥ سَٰجِدِينَ } 5

Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.

Ruh dan jasad, keduanya harus memiliki makanan mereka sendiri. Makanannya adalah berasal dari sumber ciptaan-Nya. Semua yang di bumi adalah makanan untuk jasad yang diciptakan dari bumi (tanah), dan gizi ruh harus datang dari sumber ciptaan-Nya, yaitu dari langit tempat Allah yang Mahakuasa.

Berapa banyak yang ruh nya menjerit kehausan, akan tetapi ia malah memberi gizi jasadnya?.
Ketika hati (ruh) sempit dan gundah ia malah pergi ke restoran atau malah ke tempat maksiat!

  • Mana yang mendominasi? Ruh atau jasad?

Ketika tubuh kita lelah, lalu berbaring di tempat tidur, tetapi ruh kita tidak pergi, apa lelah di tubuh kita akan hilang?

Ya ketika kita tidur, ruh kita juga pergi.  Sebagimana firman Allah subhanahu wata’ala:

{ ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِينَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِي لَمۡ تَمُتۡ فِي مَنَامِهَاۖ فَيُمۡسِكُ ٱلَّتِي قَضَىٰ عَلَيۡهَا ٱلۡمَوۡتَ وَيُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمًّىۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ } 6

Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai batas yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.

Lelah di jasad kita tidak akan hilang, itu artinya ruh lah yang mendominasi.

Seorang anak yang bermain dibawah terik matahari tak merasa lelah, tapi ketika ibunya memanggilnya untuk membeli sesuatu di pasar yang jaraknya sangat dekat, tiba-tiba tubuhnya merasa lelah. Itu artinya ruh lah yang mendominasi.

Bilal bin Rabah yang disiksa oleh kafir Quraisy, ditengah tanah panas dibawah terik matahari Makkah, sembari di himpit tubuhnya dengan batu yang sangat besar. Ditanyakan kepadanya “bagaimana kau menahan semua itu?” Bilal menjawab:

“مزجت حلاوة الإيمان بمرارة العذاب، فطغت حلاوة الإيمان على مرارة العذاب؛ فصبرت”.

Kucampurkan manisnya iman dengan kegetiran siksaan, lalu manisnya iman mengatasi kegetiran siksaan itu; akupun bersabar.” 7

Ruh nya mendominasi jasadnya.

Kita lihat di malam-malam akhir Ramadhan, banyak sekali kaum muslimin yang menangis bermunajat kepada Allah ta’ala, tetapi keesokan harinya wajah mereka berseri penuh kebahagiaan. Disisi lain ada mereka yang mabuk-mabukan tertawa bermaksiat, tetapi keesokan harinya hati mereka penuh kesempitan, atau yang biasa disebut uring-uringan. 

Mengapa itu terjadi? Malamnya menangis, esoknya bahagia, dan malamnya tertawa, esoknya menangis. Karena ruh yang diberi gizi.

  • Apa saja gizi ruhani?

Gizi ruhani adalah semua yang berasal dari Allah ta’ala, yakni ibadah2 dan ilmu syar’i 

1. Al-Qur’an
Allah ta’ala berfirman:

{ وَكَذَٰلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحٗا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ … } 8

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur`ān) dengan perintah Kami.

2. Dzikir
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(( مثل الذي يذكر ربه، والذي لا يذكر ربه، مثل الحي والميت ))

Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya, bagaikan orang yang hidup dengan orang yang mati. 9

3. Ilmu syar’i
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: bukankah orang sakit apabila tidak makan, minum, dan berobat ia akan mati? Begitu juga hati, apabila tidak diberi ilmu, dan hikmah (Al-Qur’an) selama tiga hari, maka ia akan mati. 10

4. Dan seluruh ibadah, syariat Allah adalah gizi bagi hati ini
Berapa kali kita memberi gizi tubuh kita dalam sehari? Begitupula ruh kita, berilah ia gizi yang lebih banyak.

2. Ridha

Ridha adalah rela menerima apapun yang Allah subhanahu wata’ala berikan. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup. 11

Seandainya satu gelas berisi setengah air, diberikan kepada orang yang dihatinya terdapat ridha, niscaya ia akan bersyukur dan berterimakasih. Namun apabila gelas itu diberikan kepada yang tak ada ridha didalam dirinya, niscaya ia akan marah, merasa terhina karena airnya hanya setengah, bahkan ia akan menyalahkan siapapun dihadapannya.

Ridha adalah kacamata yang perlu kita pakai dalam hidup kita, segala sesuatu yang berat maka akan ringan, dan segala sesuatu yang sempit maka akan lapang dengan Ridha ini.

Karena kita yakin, bahwa takdir Allah adalah yang terbaik untuk kita, walau terasa pahit kita tak tahu bahwa pahit itu adalah obat, yang kalau kita tidak meminumnya maka kita akan mati.

Ketika anda berjalan, ingatlah ada orang yang dekat dengan kita yang bermimpi untuk dapat berjalan, ketika berbicara, bernafas, berlari, seluruhnya adalah impian mereka yang tidak bisa melakukannya.

Betapa berharganya semua nikmat itu, ridhailah, syukuri maka anda akan lapang.

Apabila saya tanya, apakah anda mau saya beli satu kaki anda dengan 1 milyar rupiah? Atau 2 milyar? jawaban anda sudah dapat ditebak, sekarang tahu begitu berharganya semua nikmat Allah ini?

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ)

Diriwayatkan dari Anas ibn Malik radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai sebuah kaum niscaya Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Maka barangsiapa yang ridha (dengan ketetapan Allah –pent), maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang tidak ridha, maka Allahpun tidak akan ridha kepadanya“. 12

Diceritakan ada seorang nelayan yang setiap harinya selalu memancing dua ikan, satu untuk dijual dan satu lagi untuk dirinya dan keluarganya. Walaupun ia hanya memancing beberapa menit, ketika sudah mendapatkan dua ikan maka ia langsung pulang kerumahnya.

Seseorang bertanya kepadanya, “mengapa engkau hanya memancing dua ikan? Mengapa tidak lebih banyak?”.

Ia menjawab: “lalu?

“Lalu kau akan punya banyak ikan!”.  “Lalu?“.  “Lalu engkau dapat berjualan!”. “Lalu?“… “Lalu engkau akan jadi kaya!”…

Sang nelayan terus mengatakan “lalu?“. Sampai temannya berkata: “lalu engkau akan bahagia!”
Nelayan pun berkata: “saudaraku! Aku sekarang sudah bahagia!“.

Bukan berarti kita tidak memiliki impian, bukan juga membatasi rezeki Allah, tapi apapun yang ada ridhailah, maka kebahagiaan akan datang!

3. Memaafkan

Mungkin anda akan berkata: anda tidak tahu apa yang ia perbuat kepada saya! memaafkannya tidak semudah itu!.

Saudaraku, justru karena anda tersakiti, maka jangan mau rugi dua kali. Anda didzolimi itu sudah kerugian, maka jangan rugi dari pahala memaafkan!

Adapun kedzalimannya, itu semua sudah citatat oleh Allah dan pasti ada balasannya, tidak usah hawatir.

Mungkin anda juga akan berkata: “saya malu untuk meminta maaf“.

Mana yang lebih anda dahulukan, rasa malu yang sementara atau surga Allah yang tiada tara? demi Allah surga itu jauh lebih mahal daripada rasa malu.

Kebencian adalah duri panjang yang menahun di dada, ketika anda memaafkan maka duri itu akan tercabut, sehingga hati terasa lapang kembali.

Bahkan abu bakr Ash-Shiddiq Radhiallahu Anhu pernah marah kepada misthah bin atsatsah, ia adalah kerabat abu bakr Radhiallahu Anhu, seorang muhajirin fakir yang selalu dinafkahi oleh abu bakr Radhiallahu Anhu.

Namun, misthah adalah salah seorang penyebar fitnah zinanya Aisyah Radhiyallahu Anha, maka Abu Bakr marah dan berjanji tidak akan menafkahinya lagi.

Allah ta’ala pun menegur Abu Bakr dengan menurunkan ayat:

{ وَلَا يَأۡتَلِ أُوْلُواْ ٱلۡفَضۡلِ مِنكُمۡ وَٱلسَّعَةِ أَن يُؤۡتُوٓاْ أُوْلِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينَ وَٱلۡمُهَٰجِرِينَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۖ وَلۡيَعۡفُواْ وَلۡيَصۡفَحُوٓاْۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٌ }

Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. 13

Subhanallah, siapa diantara kita yang tidak mau dapat ampunan Allah? seandainya kita dihadapkan kepada Allah, dengan dosa-dosa yang kita miliki, apalagi yang diharapkan selain ampunan Allah?.

Mari belajar memaafkan.

Berlanjut


Catatan

  1. Surat Tha-Ha: 124
  2. HR. Al-Bukhari no. 2.790
  3. Assiroh annabawiyah: Aamul huzni, abdul hamid jaudah assahaar.
  4. Surat Al-Mu’minun: 12
  5. Surat Shad: 72
  6. Surat Az-Zumar: 42
  7. Syarhu kitabut tajridus sorih, abdul Karim al-khudhoir.
  8. Surat Asy-Syura: 52
  9. HR. Al-Bukhari, lihat Fathul Bari XI/208
  10. Min durar ibnul qayyim, al-halaby, halaman: 145.
  11. HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051
  12. HR. At-Turmudzi, no. 2320 dan Ibnu Majah, no. 4021 dengan sanad yang hasan
  13. Tafsir assa’di surat An-Nur ayat 22

Oleh Fakhrur Rodhi Al-hendan, S.H.

4.7 3 suara
Article Rating
BAGIKAN POSTINGAN INI
guest
1 Comment
tertua
Terbaru Suara Terbanyak
Tanggapan Sebaris
Lihat semua komentar
Alvian Nandya Yulistio
Member
8 January 2023 19:37

الله يبارك فه يا شيخنا

Butuh Bantuan?