بسم الله الرحمن الرحيم
Untuk menjalankan muammalah jual beli, maka terdapat prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Hal ini sebagaimana nilai-nilai yang ada dalam Al-Quran dan Sunnah. Pengaturan Islam ini berorientasi agar tidak melemahkan satu sama lain dan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Salah satu proses yang diatur oleh Islam adalah syarat akad dalam bermuamalah. Mari kita kupas tuntas di kajian pembahasan Kitab Asy-Syarh Al-Mumti’ dalam Bab Jual Beli
Syarat Yang Rusak Namun Tidak Merusak Akad
InsyaaAllah bersama
Ustadz Mukhsin Suaidi, Lc., M.E.I
Ba’da Maghrib,
Jum’at, 1 Jumadal Awwal 1444 H || 25 November 2022 M
Masjid Jami Alhikmah
Perum. Cikaret Hijau – Komp.BBIA
Cikaret, Bogor Selatan
- Terbuka untuk umum (akhwat & ikhwan)
- Untuk menuju lokasi kajian tafadhol klik peta Google dibawah
Muroja’ah kajian sebelumnya:
Syarat Yang Merusak Akad
Silahkan untuk sebarkan informasi ini
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893)
Barakallahu Fiikum.
Kajian Note
Sunnah.
Assalamu’alaikuum,
Ustadz izin bertanya diluar topik syarat akad. Kronologinya gini tadz, jadi ana bekerja di sebuah perusahaan IT yang memiliki berbagai jenis model usaha spt cloud server, jasa pembuatan website/apps, dan mobile content provider. Disetiap unit bisnis ini berbeda model bisnisnya. Qodarullah pekerjaan ana hanya fokus pada jasa pembuatan website/apps & tidak ada urusannya dgn unit usaha lain spt cloud server & mobile content provider.
Masalahnya, satu unit bisnis ini yaitu mobile content provider cara memperoleh keuntungannya syubhat, haram, & syrik spt membuat konten2 zodiak, game judi wheel of fortune, dan sering bekerja sama dgn artis yang membuka aurat.
Pertanyaannya: Meskipun ana tidak terlibat di unit bisnis yg haram tsb, apakah penghasilan ana ikut jadi tidak halal?
Itu saja sih tadz pertanyaan ana. O, iya afwan ana bertanya tidak sewaktu dikajian krn teman kantor ana juga mempertanyakan hal yg sama & mrk tinggalnya di Bekasi jadi tidak bisa hadir di kajian. Klo bertanya disini insyaAllah semua teman ana bisa baca juga.
Jazakallah khairan katsiran
Izin bantu comment ya 🙏
Menurut ane ini sih sudah jelas jawaban nya, namun menjadi abu abu karena ada faktor dilema, jika keluar belum tentu dapat pengganti tempat kerja baru
Pertanyaan ini hampir sama dengan bagaimana hukum nya jika saya makan nasi goreng ayam (halal) di restoran yang ternyata juga menjual makanan tidak halal, bisa jadi alat masak yang digunakan sama untuk memasak makanan halal dan non halal, begitupun dengan perusahaan yg bisnis nya terdapat bisnis halal dan non halal, secara pemasukannya sudah pasti akan tercampur antara pemasukan dari bisnis halal maupun dari bisnis non halal nya dan itu yg akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan termasuk gaji karyawan
Kalau boleh ane umpamakan dengan rumus matematika
Jika
(Positif) sama dengan bertambah (halal)
(Negatif) sama dengan berkurang (haram)
Maka
Positif + Positif = Positif (Halal)
Negatif + Negatif = Negatif (Haram)
Positif + Negatif = bisa positif/negatif, tapi yg pasti secara nilai akan berkurang (Haram)
Itu aja yang ane bisa bantu jawab, mudah-mudahan bisa dapat jawaban yang lebih pasti dari ahli nya 🙏
“Menurut ane ini sih sudah jelas jawaban nya, namun menjadi abu abu karena ada faktor dilema…..”
Maksud nya Syubhat ya wan?
Kalau Syubhat artinya lebih baik ditinggalkan, bukan begitu Wan Qodir?
MasyaaAllah ente finter sekali mas Tono, si Syubhat emang sebaiknya sih dijauhi dan ditinggalkan
MasyaaAllah Wan Abud pinter sekali matematika nya 👍
Wan Qodir neng bukan Wan Abud 🤭
Ti ati nanti nongol loh orang nya karena salah sebut nama 😁
Subhanallah maaf Wan saya salah tulis nama, soalnya yang nama nya pakai Wan biasanya si Abud 🙏
Sekali lagi maaf ya Wan Qodir 🙏
Tapi yang Wan Qodir tulis saya setuju sih, apalagi ada rumus matematika nya, masuk akal juga 👍
Nah kan nongol juga akhirnya ane, pantes kuping ane rasanya gatel 😁
Alhamdulillah ane pinter matematika karena emang belajar juga dari Abud 😁
Ustad nya mana nih? Kok belum dijawab? Atau jangan-jangan Wan Qodir Ustad nya ya? 😁
Alhamdulillah ane cuma bantu comment aja, dan ilmu ane pun belum setinggi para ustadz, ada baiknya sih ustadz nya yang jawab ya, siapa tahu comment ane bisa saja salah 🙏
https://twitter.com/Quranconnect_/status/1598773481218445326