Kembali

Mengkhususkan Tema Khutbah dan Ceramah Di Tahun Baru Hijriyah Tentang Hijrah Rasulullah

Di antara perkara baru yang diada-adakan pada tahun baru hijriyah adalah mengkhususkan pembahasan tentang hijrah Nabi shalallahu’alaihi wasallam dan juga siroh beliau di setiap awal tahun baru hijriyah di khutbah-khutbah ataupun ceramah.

Ada juga beberapa keluarga yang berkumpul sambil menyiapkan beberapa hidangan di setiap tahun baru hijriyah, dan sebelum mereka makan mereka memulainya dengan membaca siroh Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam dan kisah tentang hijrah ke Madinah.

Sampai-sampai sebagian orang awam, mengira bahwa mengkhususkan tema tersebut di awal tahun baru adalah sunnah, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa hal tersebut hukumnya wajib.

Dan tanpa diragukan, hal tersebut merupakan amalan yang muhdats (diada-adakan) dan tertolak karena beberapa perkara:

  • Hal tersebut tidak ada atsarnya dari Nabi shalallahu’alaihi wasallam, dan juga dari para sahabat.
  • Melakukan hal tersebut, berarti melakukan hal yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat, padahal para sahabat mereka adalah orang-orang yang paling mencintai Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam dan paling semangat mengikuti petunjuk beliau.
  • Penetapan awal tahun hijriyah tidak ditetapkan oleh Nabi shalallahu’alaihi wasallam, yang menetapkan adalah para sahabat hanya sebatas untuk pengaturan tahun hijriyah.
  • Peristiwa Hijrahnya Nabi shalallahu’alaihi wasallam bukan di bulan Muharram, bahkan Ibnu Ishaq menyatakan bahwa Nabi shalallahu’alaihi wasallam keluar dari Makkah di awal bulan Rabi’ul Awwal.

Oleh ustadz Syafiq Said

0 0 suara
Article Rating
BAGIKAN POSTINGAN INI
guest
0 Comments
tertua
Terbaru Suara Terbanyak
Tanggapan Sebaris
Lihat semua komentar
Butuh Bantuan?