
Surat an-Nazi’at adalah surat yang ke 79 atau surat kedua dari juz ‘amma. Ayat-ayat dalam surat An-Nazi’at diturunkan tatkala Rasulullah ﷺ berdakwah di fase mekah sebelum berhijrah ke kota madinah. Sebagimana yang telah dijelaskan bahwa kebanyakan pokok pembahasan surat-surat makiyyah berkisar pada iman kepada Allah , iman kepada Rasul, dan terutama iman tentang adanya hari kebangkitan yaitu tentang hari kiamat.
Pokok pembahasan surat an-Nazi’at, Allah سبحانه و تعالى memfokuskan permasalahan pada iman tentang hari akhirat. Kita mengetahui akan pentingnya beriman terhadap hari akhirat. Barang siapa yg beriman bahwasanya dia akan dibangkitkan, kemudian akan disidang oleh Allah سبحانه و تعالى maka dia tidak akan bertindak seenaknya di dunia ini.
Untuk lebih memahaminya, yuk kita hadiri kajian ba’da maghrib dengan tema:
Tafsir Surat An-Nazi’at
InsyaaAllah bersama
Ust. Fakhrur Rodhi Al hendan, SH
Jum’at, 28 Rabi’ul Akhir 1443 H
Ba’da Maghrib – selesai
Masjid Jami Alhikmah
Perum. Cikaret Hijau – Komp.BBIA
Cikaret, Bogor Selatan
Rasulullah ﷺ bersabda:
صلاةٌ في إثرِ صلاةٍ لا لغوَ بينَهما كتابٌ في علِّيِّينَ
“Seorang yang setelah selesai shalat (di masjid) kemudian menetap di sana hingga shalat berikutnya, tanpa melakukan laghwun (kesia-siaan) di antara keduanya, akan dicatat amalan tersebut di ‘illiyyin” (HR. Abu Daud no. 1288, dihasankan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
#illiyyin: Catatan amal di illiyyin adalah catatan amal yang tidak akan rusak dan tidak akan dibuka hingga hari kiamat, tersimpan awet, tidak akan terkurangi sedikit pun
Semoga Allah Ta’ala menambahkan semangat kepada untuk terus menuntut ilmu syar’i, terutama di zaman penuh syubuhat dan fitnah ini.






