Kembali

Tentang Tingginya Cita-Cita Sebagai Tanda Kesempurnaan Akal (Renungan ke 7)

Sudahkah Anda mendapatkan yang telah Anda inginkan, yang Anda angankan, yang Anda cita-citakan?
Tahukah Anda, siapa yang tidak memiliki impian, angan-angan, atau cita-cita maka masa depan berpotensial menjadi jauh darinya. Siapa yang tidak dapat mengukir di samudera jiwa dan hatinya harapan atau keinginan, maka hilanglah semangat hidupnya.

Menurut Imam Ibn al-Jauzi, memiliki cita-cita yang tinggi adalah indikator dari kematangan dan kesempurnaan akal. Hal ini karena:

  1. Akal yang sempurna mampu melihat melampaui batas-batas kekinian. 
    Seseorang yang berpikir jauh ke depan dan memiliki impian besar menunjukkan bahwa akalnya tidak terbatas pada hal-hal duniawi yang bersifat sementara, tetapi mampu merencanakan dan mengarahkan hidupnya menuju tujuan yang lebih mulia dan abadi.
  2. Cita-cita tinggi mendorong manusia untuk terus berkembang. 
    Imam Ibn al-Jauzi memahami bahwa impian yang besar akan memotivasi seseorang untuk terus belajar, berusaha, dan meningkatkan diri. Ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk selalu berusaha mencapai kemajuan, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
  3. Mengarahkan potensi akal untuk hal-hal yang bermanfaat. 
    Memiliki impian yang tinggi berarti menggunakan akal secara optimal untuk merencanakan dan mencapai tujuan yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat. Ini menunjukkan bahwa akal tidak hanya digunakan untuk hal-hal sepele atau bersifat duniawi semata.
  4. Mencerminkan keimanan dan tawakal. 
    Dalam konteks Islam, memiliki cita-cita tinggi juga menunjukkan kepercayaan seseorang terhadap kekuasaan Allah. Meskipun manusia berusaha meraih impiannya, ia tetap menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Ini adalah bentuk keseimbangan antara usaha (ikhtiar) dan penyerahan diri (tawakal).

Imam Ibn al-Jauzi, melalui perkataannya ini, ingin mengingatkan kita bahwa akal yang sempurna bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tetapi juga tentang visi, motivasi, dan kemampuan untuk mengarahkan hidup menuju tujuan yang mulia. Dengan memiliki cita-cita tinggi, seseorang akan hidup dengan penuh makna dan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, baik secara duniawi maupun ukhrawi.

Untuk lebih dipahami, mari hadiri kajian kitab Shoid Al-Khatir (Buruan Pemikiran) Karya Imam Abu al-Faraj Abdurrahman bin Ali bin al-Jauzi dengan tema pembahasan:


Tentang Tingginya Cita-Cita Sebagai Tanda Kesempurnaan Akal

Renungan ke 7


Ustadz Fakhrur Rodhi Al-hendan, S.H. حفظه الله تعالى

Ahad, Ba’da Maghrib
10 Sya’ban 1446 H | 09 Februari 2025 M


Masjid Jami Alhikmah
Komp.BBIA – Perum. Cikaret Hijau
Cikaret, Bogor Selatan.

Live streaming klik dibawah ini

  • Terbuka untuk umum (akhwat & ikhwan)
  • Sesi tanya jawab bisa ditulis di kolom komentar YouTube ketika LiveStreaming
  • Jangan lupa membawa alat tulis menulis untuk mencatat
  • Mohon membuang sampah pada tempatnya
  • Untuk menuju lokasi kajian klik peta Google dibawah
  • Bagi yang membawa anak agar bisa menjaga supaya tidak mengganggu.

Silahkan untuk sebarkan informasi ini

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893)

Barakallahu Fiikum


Uloom Advertisement

SPMB One Day Service – Sekali Jalan Selesai!

Alhamdulillah telah dibuka kembali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Minhaj Shahabah dengan kuota terbatas. Dengan sistem One day service anda cukup daftar, test online, selesai.

0 0 suara
Article Rating
BAGIKAN POSTINGAN INI
guest
0 Comments
tertua
Terbaru Suara Terbanyak
Tanggapan Sebaris
Lihat semua komentar
detail acara
Butuh Bantuan?