
Memaafkan adalah pintu terbesar menuju terciptanya rasa saling mencintai diantara sesama Manusia. Islam mengajarkan agar setiap umatnya untuk selalu saling memaafkan satu sama lain. Suka memaafkan juga salah satu sifat yang dimiliki مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Rasulullah selalu memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya. Manusia tidak pernah luput dari kesalahan, karena itu الله سبحانه وتعالى sangat memuliakan orang yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain termasuk di dalamnya adalah keberanian orang untuk meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat, karena yang terakhir ini sering kali kalah dengan ego. Bahkan الله سبحانه وتعالى sudah menyiapkan segudang pahala untuk orang-orang tersebut.
Kata memaafkan adalah sebagai keputusan yang disengaja untuk melepaskan perasaan kesal atau pembalasan terhadap seseorang atau kelompok yang telah menyakitinya, terlepas dari pantas atau tidaknya mereka menerima maaf tersebut maka pemahaman akan makna memaafkan itu berbeda dengan sekedar menerima permintaan maaf.
Setidaknya ada lima keutamaan ketika kita mengambil keputusan untuk memaafkan, hal ini bukan berarti mengabaikan kesalahan yang telah diperbuat :
- Memaafkan mampu membawa kedamaian diri, artinya tak ada lagi keresahan kedua belah pihak.
- Memaafkan dapat membebaskan diri dari rasa amarah yang perlahan menggerogoti kebahagiaan.
- Memaafkan akan mampu memperbaiki hubungan yang mungkin sebelumnya telah rusak.
- Memaafkan mampu melepaskan perasaan negatif dalam diri sehingga kita bisa belajar mengenali rasa sakit yang ada tanpa ada kebencian yang dipicu dari rasa sakit tersebut.
- Memaafkan mampu menyembuhkan luka dan belajar untuk terus melanjutkan hidup.
Dari lima keutamaan inilah hari kemenangan nanti menjadi momentum untuk saling memaafkan, memaafkan baik secara lahiriah maupun ruhiyah sehingga Syawal yang secara bahasa bermakna bulan peningkatan amal kebaikan benar-benar dirasakan umat manusia di muka bumi ini.
Karena itulah meminta maaf atas kesalahan adalah keberanian sikap terpuji dan memaafkan adalah sikap mulia, kedua sikap ini perlu terus dipupuk agar tak ada lagi kebencian dan dendam antar sesama. Kedua hal inilah yang sering kali membuat kesatuan dan persatuan umat semakin sulit terwujud juga karena meminta maaf dan mudah memaafkan itu lebih dekat dengan Taqwa.
Seperti dalam Firman-Nya ” Dan memberi maaf atas kesalahan orang itu lebih dekat dengan Taqwa”.
Dari sinilah Shaum sebulan penuh dibulan Ramadhan ini yang tujuannya menjadi insan Taqwa makin lengkap dan terwujud dengan saling memaafkan.
“Ramadhan mengajarkan kita bagaimana cara الله سبحانه وتعالى memaafkan dosa dan kesalahan kita, maka demikian juga yang kita lakukan dengan sesama…”
Sumber : https://www.youtube.com















