
Ada sebuah hadist kursi yang dapat menjadi solusi dalam mengarungi kehidupan kita yang penuh gelombang, cobaan dan ujian.
Rasulullah ﷺ bersabda, ﷲ سبحانه و تعالى berfirman “Wahai hambaku, kalian semua sesat kecuali mereka yang aku berikan hidayah, karena itu mintalah hidayat itu niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian”.
Hadist tersebut asalnya sangat panjang, dari sepenggal kalimat yang termuat dalam hadist tersebut terlihat bahwa hidayah atau yang sering kita sebut dengan petunjuk sangat terbuka dan mudah didapatkannya. Hanya hidayah itu menjadi hak mutlak ﷲ سبحانه و تعالى.
Kunci untuk mendapatkannya hanya satu memohon kepada-Nya, password untuk mendapatkannya juga satu mengaku bahwa kita adalah hambanya dan ﷲ adalah Tuhan kita.
Kunci dan password yang sangat sederhana itu sering diabaikan orang, dengan segala kesibukan dan kemalasan kita sering lupa memasuki pintu yang selalu terbuka itu, padahal ﷲ yang senantiasa hidup dan bangun tidak pernah lupa dan tidak pernah tidur.Tuhan yang kasih sayangnya kepada manusia melebihi segalanya, Tuhan yang selalu membuka tangannya untuk setiap permintaan.
Dalam kehidupan sosial, manusia sering bosan melihat kegagalan sebuah permintaan, kita lupa kehidupan sosial yang sering membuat kita kecewa. Kita bawa dalam kehidupan keagamaan kita, padahal sifat-sifat ﷲ tidak sama dengan sifat tetangga, kerabat dan teman-teman kita, sifat ﷲ tidak sama dengan sifat para abdi negara.
Manusia tinggal mengadu, manusia tinggal meminta, ﷲ akan mendengar dan mengabulkan permintaan itu.
Renungkan Firman ﷲ سبحانه و تعالى (QS. Al-Mu’min Ayat 60)
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Mintalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya.”
ﷲ dekat dengan kita, jika kita terus mendekatinya, dan jika hambaku meminta kepada-Ku ketahuilah bahwa Aku dekat, Aku niscaya akan mengabulkan permintaan orang-orang yang meminta jika mereka benar-benar meminta.
Masalah yang sering kita hadapi adalah kita jarang mendekat kepada ﷲ, dan jarang meminta kepada ﷲ, kita terlalu percaya kepada yang lain, terlalu mengandalkan logika dan terlalu memperhitungkan aspek matematika.
Hal itu menjadikan kita lupa memperhitungkan ﷲ, jika sikap kita terhadap ﷲ pada masa-masa kemarin seperti itu maka mulailah melakukan perubahan, tidak ada kata terlambat ﷲ masih menunggu kedatangan kita.
Sikap ﷲ ini bisa kita baca dalam sebuah hadis kursi yang shahih “Siapakah yang ingin berdoa kepada-Ku, niscaya akan Ku kabulkan untukmu, siapakah yang inin memohon kepada-Ku, niscaya akan Ku kabulkan permintaanmu, siapakah yang akan memohon ampunan-Ku kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni”.
Kita sering mendengar ungkapan bahwa untuk kembali kepada ﷲ itu memerlukan hidayah, ketahuilah bahwa hidayah itu ada ditangan ﷲ terbuka dan akan diberikan kepada siapa saja asal orang itu mengakuinya sebagai Tuhan dan meminta petunjuk itu.
“Ketika semua arah tak dapat memberi jalan, pandanglah sejenah ke atas, rendahkan dahi ke bumi, lalu memohonlah hidayah kepadaNya, niscaya jalan kemudahan itu terbuka lebar…”
Sumber : https://www.youtube.com


 
 		 
         












 Sunnah.
  Sunnah.

 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		 
		




