Kembali

Misteri Patung di Dalam Kabah

kabah-mekah-94cb58fe

Melalui kanal YouTubnya, Ustaz Adi Hidayat menyebut bahwa kala itu di zaman Nabi Nuh, banjir besar menerjang Kabah dan merusakkan bagian atapnya. Dimana bencana tersebut memusnahkan sebagian besar generasi Nabi Nuh.

Kabah sudah ada sejak Nabi Adam diturunkan, sebagaimana dalam Quran Surah Ali-Imran ayat 96.

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

Kemudian generasi Nabi Nuh yang tersisa menyebar ke seluruh penjuru hingga Mesopotamia, Irak. Peradaban kuno, namun kerajaan yang dipimpin oleh Raja Namrud itu sudah maju. Di sana pun tersebar penyembahan patung, bahkan kreasinya lebih kreatif. Begitu sampai ke masa di Mesopotamia, Nabi Ibrahim diturunkan.

Diketahui saat Nabi Ibrahim masih belia, ia menghancurkan patung-patung hingga akhirnya mendapat hukuman dibakar dan kemudian diselamatkan Allah dengan membuat api itu menjadi dingin.

Nabi Ibrahim kemudian memiliki seorang anak dari Siti Hajar yaitu Nabi Ismail. Terdapat dua sisi menarik. Saat itu, Nabi Ibrahim bersama Ismail mendapatkan tugas dari Allah untuk meninggikan kembali pondasi Kabah yang hancur saat banjir besar.

Namun pada lain sisi, tempat yang ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim yaitu Mesopotamia, merupakan daerah dari para pembuat patung. Selanjutnya, ketika keduanya meninggikan bangunan Kabah, mereka pun berdoa agar Allah menurunkan Rasul terakhir, penutup para nabi dekat Kabah.

Generasi pun berlanjut hingga Nabi Sulaiman, namun kala itu ternyata masih ada para penyembah patung. Sulaiman pun akhirnya membuat patung-patung yang tidak berbentuk manusia atau singkatnya makhluk berjalan.

Seperti bentuk pohon, bangunan tinggi, yang diperbolehkan dalam Islam, untuk menghiasi istananya seperti diabadikan dalam surat Saba.

“Jadi ini mengesankan bahwa ini loh yang diperkenankan ini seperti ini, bukan dalam konteks untuk disembah oleh manusia,”

Pada masa pertengahan antara zaman Nabi Ismail di Mekkah menuju masa Nabi Muhammad ﷺ. Terdapat waktu ribuan tahun yang menjaraki keduanya, dan saat itu di sekitar Kabah muncul para penyembah patung.

Mulanya, ia adalah Amr bin Luhay, seorang dermawan yang gemar berderma, bersedekah, pebisnis, tetapi dia awam dalam agama yang melakukan perantauan ke negeri Yaman, ke Syam.

Di sana ternyata terdapat banyak patung, sedangkan pemahamannya adalah tanah Syam merupakan tanah para nabi. “Karena dia awam dari segi agama, dia tafsirkan karena ini negerinya para nabi boleh jadi ini yang dimaksudkan tuhan-tuhan ini,” lanjutnya.

Otak bisnis Amr bin Luhay pun berjalan, pada akhirnya ia membawa patung-patung tersebut ke Mekkah untuk diinfokan ke warga sekaligus dijual. Karena Amr bin Luhay mengabarkan bahwa di negeri para nabi ternyata tuhan mereka dalam bentuk patung.

Selain itu, agar para warga Syam semakin banyak mendatangi Mekkah karena patung-patung itu juga ada di sana. Warga Mekkah yang melihat sosok Amr bin Luhay sebagai pribadi yang baik dan suka sedekah maka mereka percaya saja, karena sama-sama awam.

Jarak dari Nabi Ismail ke Nabi Muhammad adalah 29 generasi, hingga memperlihatkan bagaimana pengaruh yang terjadi dalam tahun-tahun yang dilewati.

Patung-patung itu kemudian menjadi populer di Mekkah, bahkan banyak jenis patung lain yang datang dan diletakkan dekat Kabah. “Maka setiap daerah tuh punya patungnya sendiri, ikonnya. Jadi setiap kabilah lucunya diletakan patung di Kabah,”

Tetapi, patung-patung tersebut kemudian dikeluarkan atas perintah Nabi Muhammad ﷺ dalam peristiwa Fathu Mekkah. Ketika itu Rasulullah hanya menengok saja tidak ingin memasuki bagian dalam Kabah karena terdapat patung di dalamnya.

Patung-patung tersebut merupakan tanda dari kekuasaan masing-masing kabilah, ada yang tertinggi dikumpulkan mereka dan dimasukkan dalam Kabah.

“Ini asal mulanya Kabah berisi patung sampai kemudian periode kelahiran Nabi Muhammad. Termasuk patungnya Isa dan Maryam, itu ada di Al Bukhari (hadis riwayat),”

Namun, semua patung tersebut dikeluarkan atas perintah Nabi Muhammad dalam peristiwa Fathu Mekkah, bahkan ketika itu Rasulullah hanya menengok saja tidak ingin memasuki bagian dalam Kabah karena terdapat patung di dalamnya.

Hingga semua patung dikeluarkan baru Rasulullah memasukinya.***

Sumber : 

https://bekasi.pikiran-rakyat.com

https://uloom.id/speaker/adi-hidayat-lc-ma/
4.5 4 suara
Article Rating
BAGIKAN POSTINGAN INI
guest
0 Comments
tertua
Terbaru Suara Terbanyak
Tanggapan Sebaris
Lihat semua komentar
Butuh Bantuan?